Sabtu, 17 September 2011

Menebak Jenis Kelamin Pemilik Akun Twitter



Penasaran dengan jenis kelamin pengguna Twitter yang tidak anda kenal? Ada baiknya anda mengikuti penjelasan para peneliti dari Mitre berikut.

Peneliti di Mitre telah mengembangkan metode untuk menebak secara akurat jenis kelamin pengguna Twitter dengan mengisolasi kata-kata tertentu dalam tweet mereka. Metode ini cukup menarik, mengingat Twitter tidak mengharuskan anggotanya mencantumkan jenis kelamin di profil mereka.

Pertama-tama, tim peneliti mengumpulkan data lokasi, deskripsi, nama profil serta nama lengkap seluruh pengguna Twitter yang dijadikan sampel. Kebanyakan pengguna Twitter ini baru memiliki satu posting di timeline mereka.

Ketika menguji algoritma yang dipakai komputer untuk menebak jenis kelamin dari nama pengguna, 89 persen tebakan mereka terbukti benar. Sementara, dengan menganalisa satu tweet pengguna, peneliti bisa menebak dengan benar hingga 66 persen. Angka itu melonjak menjadi 75 persen ketika peneliti mengamati seluruh tweet dalam timeline pengguna.

Ketika menganalisa deskripsi pengguna, tingkat akurasi peneliti mencapai 71 persen, sedangkan analisa terhadap nama profil meningkatkan rasio akurasi menjadi 77 persen.

Jika menggabungkan seluruh faktor di atas untuk menebak jenis kelamin pengguna Twitter, peneliti mampu mendapatkan tingkat akurasi hingga 92 persen. Demikian dilansir Yahoo News, Kamis (28/7/2011).

Menurut peneliti, pengguna wanita lebih sering menggunakan icon senyum atau tanda seru. Wanita juga lebih sering menggunakan kata-kata seperti “love”, “cute”, “happy”, “mommy”, “sleep”, “baby” maupun istilah chat “LOL” dan “OMG”.

Sementara, pengguna pria hanya memiliki sedikit kata yang bisa diasosiasikan secara tepat dengan mereka, termasuk “http” dan “google”.

Menariknya, penggunaan frasa tertentu juga bisa menentukan kecenderungan politik para anggota Twitter (khusus pengguna di Amerika Serikat – red). Misalnya, tweet tentang yoga, vegetarian dan klub basket Los Angeles Lakers lebih mungkin di-posting oleh kubu Demokrat. Sedangkan tweet tentang Walmart dan senjata diasosiasikan dengan kubu Republican.

Tidak adanya keharusan mengisi jenis kelamin di akun Twitter, memang membuat banyak orang bertanya-tanya siapa sebenarnya pemilik akun yang mereka follow. Apalagi, nama twitter mereka pun sering berbentuk kata-kata aneh dan unik yang tidak bisa ditebak pemiliknya pria atau wanita. Namun, apakah ini kekurangan atau justru kelebihan Twitter, yang jelas sepertinya tidak pernah ada orang yang mempermasalahkannya.

Lain Twitter, lain pula dengan Google+. Situs jejaring sosial baru yang dikeluarkan oleh Google ini, justru sepertinya sangat mementingkan jenis kelamin setiap pemilik akun. Menariknya lagi, pilihan jenis kelamin tidak hanya ada dua, pria dan wanita. Google+ juga menyediakan pilihan ketiga, yakni ‘other’.
Kemunculan pilihan “other” pada penentuan jenis kelamin di Google+, bisa dikatakan sebagai hal yang tidak biasa. Seperti yang kita ketahui, jenis kelamin yang diakui itu hanya dua yakni wanita dan pria.

Dengan kemunculan jenis kelamin “other” di Google+ seakan pihak Google telah menyetujui kehadiran orang-orang yang masih ragu dengan jenis kelaminnya atau orang yang jenis kelaminnya belum diakui di dunia. Dengan kata lain Google+ telah berani terbuka terhadap semua lapisan masyarakat. Dan bisa saja fitur jenis kelamin “other” ini diperuntukan untuk grup, organisasi ataupun perusahaan yang ingin bergabung dengan Google+ karena grup ataupun organisasi dan perusahaan tidak memiliki jenis kelamin yang pasti.

Dengan fitur jenis kelamin beragam ini, male, female dan other sangat memungkinkan untuk semua masyarakat dunia untuk bergabung bahkan untuk perusahaan dan organisasi, karena tidak ada ketentuan untuk jenis kelamin.

sumber : http://forum.vivanews.com/showthread.php?p=1945710#post1945710

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post